Jakarta, 16 Februari 2025 – Musikal Sinematik City of Love yang diproduksi oleh WBI Foundation resmi mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Drama Musikal dengan Panggung Sistem Putar Diameter Terbesar di Indonesia. Pertunjukan ini digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 14 hingga 16 Februari 2025 dan disutradarai oleh sutradara kenamaan, Hanung Bramantyo dan Agus Noor.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh pendiri MURI, Bapak Jaya Suprana, kepada Ibu Yanti Airlangga selaku Ketua WBI Foundation dan Hanung Bramantyo pada 15 Februari 2025. Acara penyerahan penghargaan ini turut dihadiri oleh para pemain serta kru yang telah bekerja keras dalam mewujudkan musikal spektakuler ini.
Panggung Putar Berkelas Dunia
Salah satu inovasi terbesar dari City of Love adalah penggunaan panggung putar berdiameter 18 meter, yang dilengkapi dengan enam sisi LED berbeda serta layar terbesar di atas panggung. Teknologi ini memungkinkan peralihan adegan yang lebih dinamis dan memberikan pengalaman visual yang memukau bagi para penonton.
Ibu Yanti Airlangga, yang juga menjabat sebagai Produser Eksekutif, menyatakan rasa syukurnya atas apresiasi yang diberikan oleh MURI terhadap musikal ini. “Kami ingin menghadirkan pertunjukan dengan standar internasional, dan panggung putar ini menjadi salah satu elemen kunci dalam membawa cerita City of Love ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Menggabungkan Teater dan Sinema
Sebagai musikal sinematik pertama di Indonesia, City of Love menggabungkan unsur teater dan sinema dalam satu panggung. Hanung Bramantyo menyebutkan bahwa musikal ini sangat dekat dengan dunia sinema yang selama ini ia geluti, sehingga konsepnya dikemas dengan nuansa film yang kuat.
Musikal berdurasi 120 menit ini mengangkat kisah cinta yang berlatar tahun 1930 hingga 1950, dengan dua alur utama: pertemuan kembali Badai (Marcell Siahaan) dan Kasih (Ibu Yanti Airlangga) serta perjalanan cinta Sandya (Devano Danendra) dan Kala (Maisha Kana). Meskipun berlatar di masa lalu, lagu-lagu yang dibawakan tetap relevan dengan zaman sekarang, memberikan sentuhan nostalgia sekaligus modernitas dalam satu paket pertunjukan.
Pertunjukan Terakhir yang Berkesan
Setelah sukses menarik perhatian publik dan media sejak hari pertama, City of Love menggelar pertunjukan terakhirnya pada 16 Februari 2025 pukul 14.00 WIB di JICC. Para penonton yang hadir merasakan atmosfer dari musikal ini, yang bukan hanya menghadirkan kisah cinta yang menyentuh, tetapi juga suguhan visual yang memukau.
Dengan pencapaian luar biasa ini, City of Love telah menorehkan sejarah baru dalam dunia pertunjukan di Indonesia. Keberhasilan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pertunjukan-pertunjukan lain yang berani bereksperimen dan menghadirkan inovasi baru di dunia teater dan seni pertunjukan tanah air.