Tahukah Sahabat WBI, Suku Tobalo merupakan salah satu suku di Sulawesi Selatan yang memiliki keunikan pada fisiknya. Keunikan tersebut terletak pada kulit mereka yang belang berwarna putih, terutama pada kaki, badan, dan secara mencolok pada dahi yang biasanya membentuk pola belang segitiga.
Suku Tobalo tinggal di pedalaman pegunungan Bulu Pao, tepatnya di Desa Bulo-Bulo, Kabupaten Barru, yakni sekitar 70 KM dari pusat Kota Barru. Berdasarkan data dari Departemen Sosial 1995, Tobalo merupakan satu dari sembilan suku terasing di Sulawesi Selatan. Hal itu tidak luput dari lokasi tempat tinggal mereka yang sulit dijangkau karena sangat terpencil.
Nama Tobalo sendiri berasal dari kata “To” yang berarti orang, dan “Balo” yang berarti belang. Sehingga kata “Tobalo” bermakna orang belang. Mengutip dari laman DetikSulsel, Kelainan pada kulit ini bukanlah merupakan sebuah penyakit, melainkan pembawaan gen atau keturunan. Setiap bayi yang terlahir di antara mereka pasti memiliki belang di sekujur tubuhnya.
Jika menurut sejarah, konon dahulu kala ada satu keluarga dari Suku Tobalo yang pernah mengusik sepasang kuda belang jantan dan betina yang hendak kawin. Perilaku tersebut membuat dewa geram hingga mengutuk satu keluarga ini menyerupai kuda berkulit belang tersebut.
Karena kondisi itu, akhirnya Suku Tobalo pun mengasingkan diri dari masyarakat. Mereka membangun koloni di pedalaman yang jauh dari masyarakat umum. Sikap itu sudah mereka lakoni sejak berabad silam kala Kerajaan Bugis masih berjaya.
Hingga saat ini, Suku Tobalo masih mendiami daerah pedalaman di Desa Bulo-Bula Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Namun sayangnya, populasi Suku Tobalo juga semakin berkurang setiap generasinya. Hal itu dipengaruhi oleh adat dan keyakinan yang dianut.
Mereka meyakini bahwa jumlah anggota keluarga dalam satu keluarga tidak bisa lebih dari sepuluh orang. Ketika ada keluarga ke-11 yang lahir maka harus ada yang mati. Salah satu dari mereka akan langsung dibunuh atau dibuang ke suatu tempat sampai diyakini tidak bernyawa lagi.